Fungsi Majas Ironi dan Majas Satir beserta Contohnya

Sekilas sama, tetapi berbeda, fungsi majas ironi dan satir sering kali dipakai untuk meledek maupun menyindir secara halus. Anda mungkin pernah mendengar atau malah menggunakannya untuk tujuan tersebut, tetapi belum menyadari konsepnya. Maka untuk mengenalnya, berikut definisi majas ironi dan satir beserta masing-masing contohnya.

Majas ironi dan contoh kalimatnya

Majas ironi merupakan salah satu majas yang membutuhkan penekanan khusus (suprasegmental) pada nada bicara supaya dampak yang diberikan lebih terasa. Hal ini dikarenakan majas tersebut memakai makna berlawanan dari makna yang sebenarnya ingin disampaikan. Jika Anda tidak bisa memberikan penekanan yang tepat, lawan bicara malah akan menyalahartikan majas tersebut.

Selain lewat nada bicara dan intonasi, majas ironi dapat menyampaikan keterangan sesungguhnya setelah kebalikan dari makna sebenarnya sudah diucapkan.

Majas ironi pun sering kali disamakan dengan sarkasme. Namun, perlu diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia, sarkasme adalah bentuk majas berbeda dari fungsi majas ironi dan satir. Berikut contoh-contoh majas ironi dalam bahasa Indonesia:

  1. Nikmat sekali nasi goreng buatannya. Aku sampai harus membasuh mulut saking enaknya santapan tersebut;
  2. Bagus sekali ilustrasi yang baru kamu buat sampai aku sulit menebak bentuk dan maknanya;
  3. Obat racikan ibu itu manjur juga, ya, sampai temanku bolak-balik kamar mandi sejak dua jam lalu;
  4. Lucu sekali lelucon bapak tadi sampai aku tak bisa tertawa dibuatnya;
  5. Maaf, bisa ulangi apa yang kamu ucapkan tadi? Penjelasanmu terlalu banyak omong kosongnya sampai otakku kolaps dan tak bisa berfungsi;
  6. Suaramu bagus juga kalau dipakai menyanyi, tetapi bakal lebih merdu kalau kamu diam saja;
  7. Pakaian yang dikenakan tadi desainnya keren, ya, sampai aku menyangka kamu baru keluar dari tempat pembuangan sampah;
  8. Model rambut apa yang baru diperlihatkan tadi? Saking inovatifnya, aku sampai mengira dia sedang membuat sarang burung di atas kepala;
  9. Kombinasi warna cat untuk rumahmu benar-benar mengundang perhatian sampai mataku nyaris dibuat buta saat melihatnya;
  10. Grup musik yang main di panggung tadi oke juga penampilannya. Kalau diundang lagi, pasti penjualan tiketnya merosot drastis;
  11. Kamu belum terlambat, tenang saja. Aku sampai sempat menyelamatkan dunia sebelum kamu datang tadi.

Majas satir dan contoh kalimatnya

Majas satir umumnya berisi sindiran atau ledekan yang kemudian diikuti kritikan tajam. Ungkapan dalam fungsi majas ironi dan satir, sehingga mampu memancing pendengar atau pembaca tertawa getir begitu menyadari maksud yang diselipkan.

Salah satu perbedaan yang menonjol antara majas satir dengan sindiran adalah gaya bahasanya. Majas satir cenderung menghibur karena kritik tajam disampaikan dengan tepat.

Selain itu, majas satir dapat berupa keseluruhan teks yang menyerupai alegori dan menyimpan simbol tertentu. Oleh karena itu, jenis majas ini kerap dijumpai dalam panggung sandiwara maupun parodi. Contoh-contoh majas satir dalam bahasa Indonesia yang dapat Anda simak:

  1. Harga gula pasti sudah berangsur turun sampai kopi buatanmu tadi jadi manis sekali;
  2. Kamu belum makan bertahun-tahun, ya, sampai menghabiskan dua piring nasi goreng?;
  3. Truk saja bisa punya gandengan, masa kamu betah melajang terus?;
  4. Belakangan aku amati, kualitas film-film lokal yang tayang di bioskop semakin mirip sinetron. Apa mereka memang merekrut sutradara sinetron, ya?
  5. Berantakan sekali isi lemarimu, kalah dengan barisan semut di dinding;
  6. Asin sekali telur dadar yang dia buat, memangnya sekarang lagi tren makanan asin?;
  7. Bujet percetakannya pasti kecil sekali sampai mereka tidak sanggup membeli kertas dengan kualitas bagus;
  8. Salah apa dia sampai kamu tidak mau membalas pesannya selama seminggu penuh?;
  9. Jangan menyalip antrean, dong! Kalau sama anak-anak SD yang patuh baris di depan kelas;
  10. Ayam jantan saja rajin bangun tiap pagi buat berkokok, kamu malah malas-malasan sampai jam makan siang;
  11. Apa sekarang sedang tren pura-pura tak mendengar, ya, sampai tak ada yang menyahutiku dari tadi?

Semoga informasi fungsi majas ironi dan satir ini bermanfaat!