Arti Ungkapan Cuci Mata, Cuci Gudang dan Cuci Tangan

Dilihat sepintas, kata-kata "cuci mata", "cuci gudang", "cuci tangan", terlihat mirip ya, pasalnya ada kata "cuci" di bagian awal. Bagi orang awam yang mungkin sedang belajar bahasa Indonesia, akan sedikit membingungkan.

Namun, sebenarnya, arti ketiga ungkapan tersebut mudah dipelajari dan dipahami, lho! Mari kita mulai belajar pengertian dan apa contoh dari penerapan kata-kata tersebut di artikel kali ini. Simak terus, yuk!

1. Cuci mata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cuci mata berarti bersenang-senang atau bergembira dengan melihat pemandangan atau sesuatu yang indah. Biasanya, kebanyakan orang juga menganggap cuci mata sebagai salah satu cara untuk mencegah stres atau melepaskan rasa penat.

Contoh penerapan ungkapan cuci mata adalah sebagai berikut:

"Hanya dengan menginstall aplikasi ini, kita juga bisa cuci mata fashion secara online."

Cuci mata bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya saja pergi berjalan-jalan ke taman, berkeliling kota, bersepeda ke area persawahan yang hijau, pergi ke pantai, dan lainnya. Yang jelas, dengan melihat atau menyaksikan sesuatu yang indah, katakanlah seperti: pemandangan, panorama, barang-barang keren di toko, dll, itu artinya kita telah melakukan cuci mata.

2. Cuci gudang

Sedangkan, cuci gudang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu cara yang umum dilakukan oleh perusahaan retail untuk menghabiskan stok barang lama. Biasanya, penjualan stok yang tersisa di gudang ini disertai potongan harga alias diskon besar-besaran agar cepat laku dan habis.

Contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

"Saat akhir tahun, banyak Mall menawarkan program cuci gudang agar menarik minat pelanggan."

Dalam istilah bahasa Inggris, cuci gudang sering disebut sebagai istilah "clearance sale". Mungkin ketimbang cuci gudang, kebanyakan toko, bisnis retail, atau mall, akan menuliskan kata "obral" maupun "big sale". Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari penggunaan kata-kata tersebut adalah sama, yaitu cuci gudang atau menghabiskan sisa stok barang di gudang.

3. Cuci tangan

Yang terakhir, kita akan mempelajari tentang ungkapan cuci tangan. Sebenarnya, kata cuci tangan sendiri sangat mudah dipahami. Yaitu membasuh tangan dengan air sabun sampai bersih. Misalnya, ketika kita akan makan, setelah keluar rumah, setelah dari toilet, dan sebagainya.

Akan tetapi, cuci tangan sendiri juga memiliki makna yang berbeda. Sebagai ungkapan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cuci tangan dapat diartikan sebagai suatu tindakan di mana tidak mau ikut campur suatu masalah atau kesalahan yang dibuat orang lain meskipun ia mengetahuinya. Bisa dibilang, ungkapan cuci tangan adalah berarti lepas dari tanggung jawab.

Agar lebih memahami ungkapan cuci tangan, mari simak contoh berikut:

"Sebagian koruptor cuci tangan dalam kasusnya. Mereka kabur ke luar negeri."

Membahas tentang ungkapan cuci tangan, tahukah kamu ternyata ungkapan ini terinspirasi dari sebuah Kitab berbahasa Latin? Pada sekitar 1455, kitab sastra lama tersebut dicetak oleh Johannes Gutenberg. Selanjutnya, pada 1618-1619 diterjemahkan ke Bahasa Belanda oleh satu tim di Dodrecht.

Di dalamnya, dikisahkan seorang tokoh penguasa Romawi yang bernama Pontius Pilatus. Ia dikenal sebagai gubernur yang melepas tanggung jawab terhadap kepemimpiannya, sehingga terjadi peristiwa tragis.

Pilatus berkata, "Saya tidak bersalah atas darah orang ini." Sambil mengambil air untuk mencuci tangan di depan rakyatnya yang berkumpul. Dari peristiwa tersebut, muncul istilah cuci tangan atau melepas tanggung jawab ketika seseorang diminta pertanggungjawaban.

Bagaimana, sudah memahami perbedaan dari ketiga ungkapan, cuci mata, cuci gudang, dan cuci tangan? Hararpannya, informasi di atas dapat menambah wawasan kita dalam berbahasa Indonesia, ya. Semoga artikelnya bermanfaat.