Arti Ungkapan Patah Hati, Berkecil Hati, dan Jatuh Hati

Dalam Bahasa Indonesia, seringkali kita mendengar istilah ungkapan. Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan secara terpisah seusai masing-masing makna unsur yang membentuknya. Selain itu, ungkapan juga digunakan untuk mengekspresikan suatu emosi atau perasaan yang artinya tidak bisa didapatkan secara harfiah.

Di antara berbagai ungkapan yang terdapat dalam Bahasa Indonesia, beberapa ungkapan seringkali dimaknai secara keliru karena memiliki unsur kata yang sama. Misalnya, ungkapan patah hati, berkecil hati, dan jatuh hati. Meskipun terdiri dari satu unsur kata yang sama, yaitu kata "hati", namun apabila telusuri lebih jauh, ketiga ungkapan ini tentunya memiliki makna yang berbeda. Penasaran? Mari simak pembahasaannya berikut ini!

1. Patah Hati

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patah hati memiliki beberapa makna yang berbeda, yakni cabar hati, hilang keberanian, hilang kemauan, tidak mau berusaha (berkumpul) lagi, kecewa karena putus percintaan; atau kecewa karena harapannya gagal. Biasanya, ungkapan patah hati digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan emosional atau penderitaan yang mendalam karena kehilangan sosok orang yang dicintai, baik itu pasangan, keluarga, atau sahabat melalui kematian, perpisahan fisik, atau perpisahan emosional seperti putus cinta.

Contoh penerapan ungkapan patah hati adalah sebagai berikut:

"Aku merasa patah hati saat ia memutuskan cintanya denganku kemarin sore melalui telepon."

Ungkapan patah hati menggambarkan sakit fisik yang dirasakan seseorang akibat kehilangan tersebut. Biasanya, perasaan patah hati juga disimbolkan dengan ilustrasi hati yang retak atau patah sesuai dengan pemaknaan harfiah dari dua unsur kata yang membentuknya, yaitu kata "patah" dan "hati".

2. Berkecil Hati

Ungkapan yang menggunakan kata "hati" selanjutnya adalah berkecil hati. Jika merujuk kepada KBBI, berkecil hati berarti marah, tersinggung, tawar hatinya, merasa kecewa, takut, atau hilang keberaniannya. Dalam penerapannya sehari-hari, berkecil hati sering diungkapkan untuk memotivasi seseorang yang telah gagal meraih suatu hal yang ia inginkan atau merasa kecewa oleh keadaan yang tidak berjalan sesuai ekspektasi.

Salah satu contoh penggunaan ungkapan "berkecil hati" adalah sebagai berikut:

"Jangan berkecil hati, pasti akan selalu ada jalan jika kamu terus berusaha."

Dalam ungkapan ini, hati dipandang menjadi kecil karena menggambarkan sikap merendahkan diri seseorang terhadap dirinya sendiri. Saat mengalami kegagalan, seseorang rentan merasa dirinya tidak lebih baik daripada orang lain sehingga dirinya merasa "kecil".

3. Jatuh Hati

Ungkapan berunsur kata "hati" yang terakhir adalah jatuh hati. Berbeda dari kedua ungkapan sebelumnya yang memiliki konotasi makna negatif, ungkapan jatuh hati memiliki makna yang positif, lho. Menurut KBBI, jatuh hati berarti menaruh cinta dan kasih kepada seseorang atau sesuatu.

Contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

"Sungguh aku merasa jatuh hati karena sikapnya yang begitu manis."

Ungkapan jatuh hati sebenarnya memiliki makna yang mirip seperti ungkapan jatuh cinta yang mungkin lebih familiar dan umum digunakan dalam berbahasa sehari-hari. Namun begitu, ungkapan jatuh cinta biasanya digunakan untuk menunjukkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada seseorang atau sesuatu yang lebih mendalam.

Saat seseorang merasa jatuh hati berarti ia merasa kagum atau tertarik kepada orang lain atau suatu hal tertentu. Namun, saat seseorang merasa jatuh cinta, orang tersebut merasakan perasaan yang lebih dalam daripada sekadar kagum atau tertarik karena sudah adanya keterlibatan secara emosional. Biasanya, perasaan jatuh cinta juga ditunjukkan dengan adanya komitmen antara satu individu dengan individu lainnya atau antara individu dengan suatu hal tertentu yang ia cintai.